Kamis, 07 Januari 2010

BAPAK PANDU DUNIA

ROBERT BADEN POWELL

Disini, sebagai seorang pandu, aku saya akan menerangkan kepada anda tenteng biografi Robert Baden Powell, seorang tentara, penulis, dan juga ialah seorang perintis gerakan pramuka.

Baden-Powell dilahirkan di Paddington, London pada 1857. Dia adalah anak ke-6 dari 8 anak profesor Savilian yang mengajar geometri di Oxford. Ayahnya, pendeta Harry Baden-Powell, meninggal ketika dia berusia 3 tahun, dan ia dibesarkan oleh ibunya, Henrietta Grace smith, seorang wanita yang berketetapan bahwa anak-anaknya harus berhasil. Baden-Powell berkata tentang ibunya pada 1933, "Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya."
Selepas menghadiri Rose Hill School, Tunbridge Wells, Baden-Powell dianugerahi beasiswa untuk sekolah umum Charterhouse. Perkenalannya kepada kemahiran pramuka adalah memburu dan memasak hewan - dan menghindari guru - di hutan yang berdekatan, yang juga merupakan kawasan terlarang. Dia juga bermain piano dan biola, mampu melukis dengan baik dengan menggunakan kedua belah tangan dengan tangkas, dan gemar bermain drama. Masa liburan dihabiskan dengan ekspedisi belayar atau berkanu dengan saudara-saudaranya.
Dia mengarang beberapa buku, diantaranya yakni, jungle book, girl guides, scouiting for boys,aids to scouting, rovering to succes.
Pada tahun 1876, Baden-Powell bergabung dengan 13th Hussars di India. Pada tahun 1895 dia bertugas dengan dinas khusus di Afrika dan pulang ke India pada tahun 1897 untuk memimpin 5th Dragoon Guards.
Baden-Powell saling berlatih dan mengasah kemahiran kepanduannya dengan suku Zulu pada awal 1880-an di jajahan Natal Afrika Selatan di mana resimennya ditempatkan dan ia diberi penghargaan karena keberaniannya.ada 3 penghargaan yang diberi angkatan perang zulu yaitu:
• impressa: serigala yang tak pernah tidur. karena dia sering berjaga-jaga saat malam
• kantankye:orang pemakai topi lebar. karena dia selalu memaai topi lebar
• m'hlalapanzi:orang bertiarap yang siap menembak.
Kemahirannya mengagumkan dan dia kemudian dipindahkan ke dinas rahasia Inggris. Dia sering bertugas dengan menyamar sebagai pengumpul kupu-kupu, memasukkan rancangan instalasi militer ke dalam lukisan-lukisan sayap kupu-kupunya.
Baden-Powell kemudian ditempatkan di dinas rahasia selama 3 tahun di daerah Mediterania yang berbasis di Malta. Dia kemudian memimpin gerakan ketentaraannya yang berhasil di Ashanti, Afrika, dan pada usia 40 dipromosikan untuk memimpin 5th Dragoon Guards pada tahun 1897. Beberapa tahun kemudian, dia menulis buku panduan ringkas bertajuk "Aids to Scouting", ringkasan ceramah yang dia berikan mengenai peninjau ketentaraan, untuk membantu melatih perekrutan tentara baru. Menggunakan buku ini dan kaidah lain, ia melatih mereka untuk berpikir sendiri, menggunakan daya usaha sendiri, dan untuk bertahan hidup dalam hutan.
Baden-Powell kembali ke Afrika Selatan sebelum Perang Boer dan terlibat dalam beberapa tindakan melawan Zulu. Dinaikkan pangkatnya pada masa Perang Boer menjadi kolonel termuda dalam dinas ketentaraan Britania, dia bertanggung jawab untuk organisasi pasukan perintis yang membantu tentara biasa. Ketika merencanakan hal ini, dia terperangkap dalam pengepungan Mafeking, dan dikelilingi oleh tentara Boer yang melebihi 8.000 orang.
Baden-Powell melaksanakan kebanyakan kerja peninjauan secara pribadi dan membina pasukan kanak-kanak asli untuk berjaga dan membawa pesan-pesan, kadang menembus pertahanan lawan. Banyak dari anak-anak ini kehilangan nyawanya dalam melaksanakan tugas. Baden-Powell amat kagum dengan keberanian mereka. Pengepungan itu dibubarkan oleh Pembebasan Mafeking pada 16 Mei 1900. Naik pangkat sebagai Mayor Jendral, Baden-Powell menjadi pahlawan nasional.
Setelah mengurusi pasukan polisi Afrika Selatan Baden-Powell kembali ke Inggris untuk bertugas sebagai Inspektur Jendral pasukan berkuda pada tahun 1903.


ROBERT BADEN POWELL

Here, as a scouter, I will explain you about a biography of Robert Baden Powell, an army, writer, and also a founder a world scout movement.
Baden Powell was born in Paddington, London at 1857. He is a 6th son from 8 sons of professor Savilian who teach geometric at Oxford. His father, clergyman Harry Baden Powell, dead when he was 3rd years old, and he expanted of his mother, Henrietta Grace Smith, a woman who constanted that all of her son must be success. Baden Powell said about his mom at 1933 in his book “ My Success Secret and My Mom”.
After he attented Rose Hill School, Tunbridge Wells, Baden Powell is stowed scholarship for study in Charterhouse Senior High School. His introduction of his skill in boy scout was hunting and cooking also in the forest which was prohibited area. He also played piano and biolin, can paint well with used his hand hard, and like played drama. In holiday, he over with some expedition with his brothers.
He chared ome books, one of them is, Jungle book, Girl Guides, Scouting for Boys, Aids to Scouting, Revoring to Succes.
At 1876th, Baden Powell joined with 13th Hussars in India. At 1895th he worked with specific military service in Africa and go back to India at 1897th for lend 5th Dragons Guards.
Baden Powell one another mutual trained and sharpened his scout skill with Zulu race at began 1880th in Christmast Colony South Africa which his legitimate placed and he is given appreciation because his brave. There was 3 appreciation was given of Zulu’s armed forced :
● impressa : A wolf never sleep, because he often be on one’s guard at night
● kantankye : The one who use large cap, because he always used large cap
● m’hlalapanzi : The one who lie prone ready to shoot
His skill was wonderful and then he is moved to England military service secret. He often worked with disguised as butterfly founder, took military installation scheme into his butterfly wings painting.
And then, Baden Powell is placed in secret military service a long 3 years at Mediterania territory which the center at Malta. Then, he lead his military movement which succeded in Ashanti, Africa, and in 40th years old promoted for lead 5th Dragoon Guard at 1897th. A long years then, he wrote a summary manner editorial “ Aids to Scouting”, Lecture summary which he gave concered army observer, for help train take a new army. Used this book, and others manner, he trained them for think by him self, use his labor, and for defend one self alive in the forest.
Baden Powell came back to South Africa before Boer war and involved in some actions versus Zulu. Increased his position at Boer war period be the youngest captain in Britania military service, he responsibilitied to Piooner Troop Organitation which helped The Common Army. While planned this matter, he is catched in besiege Mafeking, and arounded by Boer army more 8000 people.
Baden Powell did any observed according by self and teached primitive child troop for kept and brought messages, sometimes punched defence oppenet. Some child losted his soul to doing his work. Baden Powell very amazed with them bravery. That besiege is dispersed by Mafeking Freedom at 16th Mei 1900. Ascend position as General Major, Baden Powell be a national hero.
After uncared for South Africa’s police troop, Baden Powell came back for work as General Inspector horses toop at 1903.


Pesan terakhir pada Pramuka

THE following messages were found amongst B.-P.'s papers after his death.

TO BOY SCOUTS:
Dear Scouts,
—If you have ever seen the play Peter Pan you will remember how the pirate chief was always making his dying speech because he was afraid that possibly when the time came for him to die he might not have time to get it off his chest. It is much the same with me, and so, although I am not at this moment dying, I shall be doing so one of these days and I want to send you a parting word of good-bye.
Remember, it is the last you will ever hear from me, so think it over.
I have had a most happy life and I want each one of you to have as happy a life too.
I believe that God put us in this jolly world to be happy and enjoy life. Happiness doesn't come from being rich, nor merely from being successful in your career, nor by self-indulgence. One step towards happiness is to make yourself healthy and strong while you are a boy, so that you can be useful and so can enjoy life when you are a man.
Nature study will show you how full of beautiful and wonderful things God has made the world for you to enjoy. Be contented with what you have got and make the best of it. Look on the bright side of things instead of the gloomy one.
But the real way to get happiness is by giving out happiness to other people. Try and leave this world a little better than you found it and when your turn comes to die, you can die happy in feeling that at any rate you have not wasted your time but have done your best. "Be Prepared" in this way, to live happy and to die happy—stick to your Scout promise always—even after you have ceased to be a boy—and God help you to do it.

Your Friend,
BADEN-POWELL

Rabu, 06 Januari 2010

WONDERFUL STORY

KEMAH PERTAMAKU


Mungkin sebagian orang tak percaya, bahwa aku yang merupakan seorang pandu, tak pernah melakukan perkemahan. Yap, memang benar. Entah orang akan percaya atau tidak dengan penyataanku ini.

Tepat pada bulan November lalu, merupakan bulan dimana aku melakukan kemah pertamaku. Apa yang aku harapkan selalu terjadi. Aku kemah di alam pegunungan dengan suasana yang indah dan hawa yang segar. Aku mengikuti perkemahan itu dalam rangka perlombaan Jawa Timur yang dilaksanakan oleh Baung camp, Purwosari.

Dalam mengikuti perlombaan yang sangat aku inginkan itu tidaklah mudah. Aku ingin mendapatkan ilmu baru disana. Dan tentunya juga aku jadikan untuk ajang mencari teman baru. Banyak tantangan yang harus aku lalui sebelumnya. Perlombaan itu dibatasi pesertanya. Jadi, dari kontingen smendascout pun juga sedikit. Padahal banyak orang dari smendascout pun tidaklah sedikit. Kegiatan yang sangat ingin aku lakukan itu aku kejar dengan cara bersungguh-sungguh dalam belajar materi kisi-kisi perlombaan. Setiap waktu aku berusaha mencari ilmu dari manapun. Motivasiku untuk mengikuti lomba ini sangat besar. Aku yakin, aku akan mengambil manfaat dari apa yang telah aku usahakan.

Hari-hari menjelang pemilihan peserta dari smendascout pun semakin dekat. Aku takut aku tak diikutkan oleh kakak-kakakku. Aku pun selalu berdo’a agar aku dapat mengikutinya. Berkat kerja kerasku dan kemauanku yang tinggi, akhirnya aku lolos. 20 orang fix berangkat. Termasuk aku. Dan tak menyangka, aku merupakan tim inti puteri dari smendascout. Oh, betapa senangnya hatiku… Terima kasih Tuhan, Engkau selalu mengabulkan apapun yang aku pinta.

Kami berangkat dari sekolah pukul 15:00 sore. Sesampainya kami disana, kami langsung mendirikan tenda dan menyiapkan makanan untuk makan malam kami. Namun, waktu untuk teknikal meeting tiba. Waktu makan malam kami ditunda. Walau rasa lapar ini terus mengejar. Kami menerima materi dati panitia dengan penuh antusias. Setelah itu selesai, kami kembali ke tenda masing-masing lalu makan bersama. Walau hanya dengan makanan yang menyesuaikan dengan keadaan kami. Kami harus makan agar tidak sakit. Sebelum kami tidur, kami diberi motivasi oleh kakak Pembina kami untuk peperangan esok pagi… Didalam tenda, aku tidak bisa tidur. Hawa didalam tenda sangat panas .sehingga aku membuka sedikit pintu tenda walaupun hawa diluar sangat dingin.

Pukul 03:00 pagi, aku menerima pesan dari kak Riyan. Dalam pesan itu, dia menyarankan kami untuk bangun dan menyiapkan semua kebutuhan dalam kegiatan nanti juga tak lupa untuk menyiapkan strategi matang. Aku tersadar, aku langsung bangun. Walau mata ini masih sulit untuk dibuka dan masih capeknya badan ini. Semua rasa itu aku buang jauh-jauh. Aku bergegas bangun dan langsung pergi ke sungai, cuci muka, dan membersihkan diri. Setelah itu, aku dan kawan-kawan menyiapkan sarapan pagi dengan menu mie goreng dengan tempe. Kami memasaknya meskipun hasilnya tak begitu memuaskan. Nasinya belum matang. Walau begitu kami harus memakannya mengingat peperangan nanti membutuhkan tenaga luar biasa.

Perjalanan melintasi medan yang menantang itu kami lalui bersama. Satu kelompok berjumlah 5 orang. Kami membawa bekal beberapa roti dan 3 liter air putih. Tak disangka, dalam perjalanan, kami kehabisan bekal. Kami kehausan. Bahkan ketika perjalanan, kami bertemu dengan kelompok lain namun masih dari smendascout. Minuman mereka habis, jadi kami harus berbagi dengan mereka.

Perjalanan itu menantang. Kami melewati sawah, perkebunan, menyeberangi sungai, masuk hutan keluar hutan. Bahkan sampai pada puncak gunung yang panas, aku dehidrasi. Tak ada air disana. Aku tidak kuat. Akhirnya kami beristirahat. Beberapa perlombaan dalam tiap pos telah kami lalui bersama. Salah satunya adalah reboisasi hutan. Kami menanam pohon disana. Betapa senangnya waktu itu.

Perjalanan 5,5 km itu menyenangkan. Sekitar 1 meter sebelum kami tiba di pos terakhir, kakak Pembina kami menjumpai kami dan memberi kami minum. Aku langsung meminum habis 1,5 liter air dalam sekejap. Bahkan aku masih menuju ke sumber air untuk mengambil air lagi dan meminumnya sebagian. Betapa segarnya air pegunungan saat itu.

Perjalanan selesai, pengalaman itu tak akan pernah aku lupakan. Walaupun kami tak mendapatkan juara. Namun ilmu yang dapat kami ambil darinya sangat banyak…



MY FIRST CAMP

Maybe the other people are not believe that I, as a scouter, is never doing a camp. Yap, that’s right. I don’t know the people will be believe or not with my statement one.

Exact in November ago, was the month where I did my first camp. Anything I hope it’s always happened. I followed that camp on East Java competition and carried out of Baung Camp, Purwosari.

To followed the competition which I wanna it so much, was not easy. I want to get the new knowledge there. And exactly any challenges I leaved before. That competition was limit of a participant. So, from smendascout contingent only some people too. Altough many people from smenda scout didn’t few. That activity which I want to do it so much, I took with study hard in material of competition. Every time, I try to find any sciences from any where. My motivation to follow this competition was big. I believe that I will take a something from what I try to do it now.

A long day around the ……selectionfrom smendscout more near. I afraid I didn’t chose by my old boy scout. I always prayed in order to I can follow it. Blessing my hard work and my high ambition, finally I sliped off. 20 persons fix go on. One of them was me. And didn’t suspicioned, I am as a kernel female team from smendascout. Oh, how glad my heart… Thanks God, You always answered anything I asked.

We went from school at 3 p.m. As far as we there, we direct built a tent and prepared a meal for our dinner. But, the time for technical meting arrived. Our dinner time postpone. Altough this hungry feeling continued chased. We received the explanation with full antusiacs. After that final, we go back to each tent and then having dinner together. Altough just with the suitable meal of ours conditition. We have to eat in order didn’t sick. Before we take a nap, we got the motivation of our old brother for the fight tomorrow morning… In the tent, I can’t take a nap. There was tropical climated inside so that I opened a door bit although out from the tent, the weather was very cold.

At 3 a.m, I received a message from brother Riyan. In that message, he suggested us to wake up and prepare all of our need on activities later also didn’t forget to prepare mature strategi. I a ware, I direct woke up. Altough this eyes still difficult to opened and still too tired this body. All that felt, I throwed far to far. I hurried up to woke up and direct out to the river, washed a face, and cleanedbody. After that, I and friends prepared breakfast with fried noodle and tempe menu. We cooked it although the result was not satisfied. The rice have not ripe yet. Altough like that we must eat it remembered the fight later need the full power.

That trip past battle field challenge we leaved together. One team amount of 5 persons. We carried supplies some of breads and 3 liters mineral water. Was not suspicion, in the trip, we left out supplies. We thirsty. Even when in the trip, we met the other team but still from smendascout too. Their water mineral was carried too, so we must concered anything rest with them.
That trip was challenged. We leaved the fields, gardens, leaved the river, entered the forest, out the forest. Even until on the top of the hot mountain, I dehirationed. There was no water. I didn’t strong. Finally we taked a rest. Some competition in each post, was we leaved together. One of them was reboitation forest. We planted a tree there. I very happy at the time.

The trip 5,5 km was very wonderful. Approximately 1 meter before we arrived at the last post, our brother met us ad gived me water minerals. I direct drank over 1,5 liters water minerals in a wink.

The trip finished, that experience will be never I forget. Altough we didn’t get a champion. But the insight I got from it so much…

LIGHT IN THE DARK

TERIMA KASIH SMENDASCOUT

Aku sangat senang menjadi bagian dari keluarga smendascout. Banyak tawa yang aku dapatkan disana termasuk kebahagiaanku. Namun, suatu ketika, sebuah tanda tanya besar tiba-tiba muncul dibenakku “Apa yang kau berikan kepada smendascout selama ini, sehingga kebahagiaan yang kau idamkan - idamkan selalu kau dapatkan darinya?”

Tanda besar itu muncul ketika suatu ketika aku bersedih merasa tak dianggap oleh kakak-kakakku. Rasa kecewa kepada mereka membuatku sempat berpikir bahwa kehadiranku di smendascout hanyalah menambah masalah mereka. Aku takut aku seperti itu dimata mereka…

Peristiwa menyakitkan itu berawal ketika diadakannya rapat pemilihan koordinator-koordinator program kerja. Saat pertemuan itu, aku tak bisa hadir karena aku harus mengikuti kursus perkantoran yang tak bisa aku tinggalkan.

Paginya, ketika aku bertemu dengan temanku yang mengikuti rapat kemarin. Aku bertanya padanya, siapa saja yang menjadi koordinator. Dan hal paling menyakitka bagiku adalah, dari nama-nama yang ia sebutkan itu, tak ada namaku disana. Aku sedih. Berpikir apa salahku selama ini sehingga aku tak diikutsertakan? Mengapa aku tak begitu dipercayai oleh mereka?

Mungkin kalau aku tak diikutkan pengurus inti, aku sedih. Karena aku tahu kemampuanku sampai dimana. Tapi, kenapa hanya dalam pembentukan coordinator ini, namnaku juga tak dicantumkan didalamnya?

Pikiran-pikiran negative pun saat itu sempat muncul dibenakku. Namun pikiran negative itu menyadarkanku. Aku berkata dalam hati “ Lihat saja nanti, kalian akan menyesal jika tidak memilih aku. Kalian akan tahu siapa aku nanti. Tunggu saja apa yang akan aku tunjukkan pada kalian. Kalian akan berpikir bahwa aku tak bisa dipandangu sebelah mata…”

Aku memang sadar, selama ini aku hidup di smendascout hanya untuk kebahagiaanku semata. Hanya untuk tawaku. Tanpa tahu apa yang sedang terjadi di dalam smendascout.

Aku mulai berubah mengingat hal itu. Aku mulai aktif mengikuti gerakan kepanduan di luar. Banyak ilmu yang aku dapatkan disana. Hari-hari berlalu, aku sedikit merasakan bahwa kedudukanku di smendascout semakin hari semakin eksis saja. Aku bersyukur dari peristiwa itu, aku mendapatkan hal yang lebih luar biasa disana.

Terima kasih smendascout, kau telah memberikan aku motivasi hidup dan mengajarkanku akan kehidupan yang lebih berguna dan bermakna.



THANK YOU SMENDASCOUT

I very happy be a part of smendascout family. Much laugh I get there and my happiness too. But, one a time, a big question mark immediately appeared in my mind “What something you gave to smendascout in a long time, so that happiness you hope always you got from it?”

That question mark appeared when I sad felt didn’t consider of all my brothers and sisters. Disappointed felt to them made me chance that my presence in smendascout just add a problem for them. I scared I like that on their eyes…

That hurt moment started when the hold meeting choose coordinators work programs. At the meeting, I can’t attented because I must followed office management course and can’t be leaved.

At the morning, when I met my friend who followed a meeting yesterday. I asked to him, who the one be a coordinator. And the matter which too hurt me was, from the names were he said, no my name there. I was sad. Think what any mistakes I did a long day so that I don’t followed by them? Why I don’t believed by them?

Maybe if I don’t followed the kernel coordinator, I didn’t sad. Because I know my capability until where. But, why just in this coordinator formation, my name was not too didn’t write on?

Some negatives thinking at the time appeared on my mine too. But that negative thinking ware me. I said in the heart “Show on later, you will be regret if didn’t chose me. You will be know who am I later. Just wait what will I show on to you all. And you will think that I can’t show half eyes…”

I certainly a ware, a long this time I lived in smendascout for my happiness only. Just for my laughs. Without understanding what happened in smendascout.

I started to change remembered that matter. I started to active follow scout movement outside. Any sciences I got there. A long day leaved, I felt that my possition in smendascout more axis too. I gived thanks from that moment, I got the more good matter there

Thank you smenda scout, you gave me a life motivation and learned me a better and usefull live

BAD MARK

“ NILAI PERTAMAKU UJIAN GENERAL ENGLISH ”

Bahasa inggris adalah mata pelajaran yang paling aku sukai sejak kecil. Pertama kali aku mendapatkan pelajaran itu ketika aku masih duduk di bangku sekolah dasar kelas dua. Tepatnya pada usia 8 tahun. Pelajaran yang paling aku tunggu-tunggu selama satu minggu ialah bahasa inggris juga. Senang sekali rasanya aku mempelajari ilmu yang satu ini.
Ketika aku sekolah di SMK Negeri 2 Buduran Sidoarjo ini, aku merasa heran karena pelajaran bahasa inggris dibagi menjadi tiga macam yaitu TOEIC, speaking, dan General English. Jujur, aku tidak suka mengenai hal ini. Aku merasa harus memisah-misahkan satu sama lain yang menurutku hal itu saling berkesinambungan. Namun, rasa cintaku terhadap pelajaran yang satu ini tidak akan lenyap, apapun yang terjadi.
Aku mempunyai satu pengalaman dalam mempelajari bahasa inggris. Tepatnya General English.
Ujian General English akan diadakan minggu depan. Modulnya pun juga harus dikerjakan. Miss Devina selaku guru bahasa inggris memberitahu kelas X Multimedia 1 jauh-jauh hari sebelumnya.
Aku mempunyai rencana untuk belajar dalam mempersiapkan ujian tersebut. Kedengarannya, aneh banget kan?? Yap…memang akhir-akhir ini aku jarang sekali belajar. Jadwal kegiatan yang padat menjadi salah satu alasannya. Mulai dari beberapa kursus, ekskul, huft…capek banget rasanya. Pulang malam sudah tidak menjadi hal yang baru dalam kebiasaanku. Bayangkan, 26 km jarak antara sekolah dengan rumahku. Belum lagi kalau jalan macet. Ketika pulang aku langsung beristirahat. Ya Allah……kapan waktu untuk aku belajar?
Aku ingat, suatu malam sepulang sekolah, aku mempersiapkan buku-buku untuk aku pelajari. Waktu itu, aku sangat capek karena sorenya aku membina pramuka anak SD. Kubawa semua buku itu ke dalam kamar dan aku buka-buka. Tak lebih dari 5 menit, aku sudah tidak kuat lagi untuk mempelajarinya. Sesaat mataku terpejam. Lelap tak tertahankan.
Dua hari setelah malam itu tepatnya di sekolah, teman-teman sibuk mengerjakan sesuatu, aku melihat mereka. Betapa terkejutnya aku, aku lupa tidak mengerjakan tugasku. Aku langsung mencontek pekerjaan temanku itu. Ya Allah, apa yang aku lakukan?? Inikah perbuatan yang sepantasnya aku lakukan???
Hari-hari setelah peristiwa itu, kurasakan tak ada perubahan dalam diriku. Entahlah, harus dari mana aku memulai..
Hari Jum’at datang, di sekolah teman-temanku bilang kalau nanti ada ujian GE… Ya Allah, aku lupa lagi. Namun aku tidak terlalu takut, karena aku yakin, aku bisa mengerjakannya.Ujian berlangsung tegang, mungkin itulah yang dirasakan oleh teman-temanku, terlihat dari suasana pada saat itu. Aku mengerjakan soal itu dengan tenang dan tanpa tergesa-gesa. Namun, ada satu bab soal yang diambil dari modul. Aku bingung, aku tak bisa menjawab soal-soal itu karena aku tak mengerjakan soal pada modul. Aku menyesal. Andai saja aku mengerjakan tugasku itu, pasti aku bisa mengerjakannya. Tanpa berkata apa-apa, aku kerjakan soal-soal itu sebisaku. Walau aku tak yakin benar.
Senin, 2 November 2009 pada waktu aku menghadiri pertemuan pramuka smenda di perpustakaan, miss devina memintaku memanggil teman-teman X Multimedia 1 untuk berpindah kelas ke perpustakaan. Ketika semua teman sudah berkumpul, miss devina memanggil kami satu persatu dan membagikan hasil ujian kami. Semua nilai kami ditulis di sebuah papan. Alhasil, wow?? Sungguh diluar dugaan. Semua nilai kami jatuh. Bahkan memalukan. Aku sendiri mendapatkan nilai 70. Nilai yang kurang dalam batas ketentuan minimum yaitu 73.
Miss Devina memberi nasehat kami, menyadarkan kami akan semua kesalahan kami. Dan akhirnya sebagai tugas remidi kami, kami harus menulis sebuah cerita tentang “nilai pertama ujian GE”.
Malamnya ketika aku sedang online, aku mencari teman baru. Kutemukan miss devina disana. Aku tambahkan beliau sebagai temanku dan tak lama kemudian miss devina mengkonfirmasinya. Sesegera mungkin aku chat dengan beliau. Aku minta maaf atas kesalahanku dan teman-temanku. Alhamdulillah beliau memaafkan….
Aku sadar, apapun yang aku lakukan, resikonya pun juga harus aku tanggung.
Begitu juga dengan keadaanku saat ini……………………….


“ MY FIRST GENERAL ENGLISH VALUE ”

English is a subject which I like it since I was child. First, I got english subject when I still in second grade. Exactly, in eight years old. The lesson which I waited during one week was English too. I am very glad to study this subject one.
When I was in Vocational High Two Buduran Sidoarjo, I felt amazed because English leason divided to be three kinds. There are TOEIC, speaking, and General English. Honests, I dislike about this matter. I felt had to dismember one another and I thought, both of them mutual continual. But, my love taste toward this lesson one will be not gone. Whatever that.
I had an experience when I study English. Exactly, General English.
General English test will be held next week. The module must be done too. Miss Devina as a General English teacher informed X Multimedia 1 far previous day.
I had a plan to learn it for prepare the test. It heard too strange, right?? Yap, certainly recently I learn very rare. A solid schedule activities is one of the reason. Begin from some courses, extracurruculars, huft…very tired I felt. Go home evening was not be a new matter in my habit. Concieve, 26th km distances between my school with my home. Mention if the road was stopped. When I go home, I direct take a rest. Oh God……when a time for I learn?
I remembered, one night after from school, I prepared my books for study. At the time, I was very tired because the afternoon I build scout in elementary school. I bought all that books into my bedroom and I opened them. Not more than five minutes, I didn’t strong anymore to learn it. A moment, my eyes was closed. Diappeared unbearable.
Two days after that night precisely at school, my friends were busy to do something, I saw them. How starled am I? I forgot didn’t doing my task! I direct doing the task from my friend. Oh God, what I am doing?? Was that fitting I did???
The days after that event, I felt there was no change in my self. I don’t know, from where I have to begin.
Friday came, at school my friends were say that General English test will be held later…Oh God, I forgot again. But I was not too afraid, because I was sure that I can do it.
The test was tense. Maybe that was feeled by my friends, seen from the atmosphere at the moment. I did that exercises quietly and without in a hurry. But, there was one exercises chapter that taken from module. I was confused, I can’t answered that exercises because I didn’t learn the module. I repentanted. If I doing my task, certainly I can doing that exercises. Without no say anything, I doing that exercises what I can. Although I was not sure that is true.
On Monday, 2th November 2009 when I attended smendascout meeting in a library, miss Devina asked me to call all friends X Multimedia 1 for moving class to a library. When all of friends gathered, miss Devina called us one by one and distributed our General English test result. All of our value is written on the whiteboard. Eventually, wow?? Really out of a guess. All our values fell. Even disgrace. I got 70 value. It value less in rule limit minimum. That was 73.
Miss Devina advised us, disenchanted us of all our mistakes. And finally as our remidi task, we must write a story about ”The First General English Test Value”.
That evening when I was online, I look for new friend. I found miss devina there. I added her as my friend and a few minute later, miss Devina confirmed it. As soon as it possible, I chatted with her. I apologized on any mistakes of me and my friends. Alhamdulillah she approved it.
I was aware, whatever I do, had a risk and I must be guarantee it. Also with my condition in this moment now……...........